CMPDP 2018 Bukan Jalanku

Posted by praftiwi on Wednesday, September 19, 2018

Setiap melintasi kawasan SCBD atau jend. Sudirman Jakarta aku selalu memandangi gedung bursa dan dalam hati penuh harap untuk bekerja disana .

2016, aku sempat mendaftar CMPDP  dan dipanggil untuk mengikuti tes nya. Namun berhubung saat itu aku baru mulai kerja di PT SAS internasional dan belum  punya cuti, jadi aku tidak mengikutinya. 


Setelah melahirkan Ibrohim tahun lalu aku berhenti kerja. Quartal awal tahun ini papa ibro sedang keranjingan trading saham. Dilihatnya pembukaan program CMPDP dan ditawarinya lah aku jika mau mendaftar karna terlihat olehnya aku mulai suntuk di rumah saja tidak bekerja .

Setelah seleksi administrasi ,selanjutnya adalah tes tulis .Tes tulis diadakan serentak seindonesia.

Aku merasa cocok, dapat chemistry dengan karakter bursa saat mengikuti tes tulis. Aku feel amazed bgt ada alarm jam 8 tet yg menandakan tes dimulai. Tes nya 100 soal: 20 soal mtk, 20 soal english, 20 soal pengetahuan dasar bursa, 20 soal kepribadian atau etika, 20 soal lagi TPA.

Aku cukup konfiden untuk lulus dalam tes tulis ini. Englishnya macam soal tes toeic kok bukan level toefl atau ielts. Mtk nya jauh lebih ringan dibanding matematika teknik, hehe. 20 soal ttg bursa yg awalnya bikin aku deg2an karna cukup menyimpang dari background pendidikanku, namun ternyata aku bisa mengerjakannya, jika pernah baca2 buku seputar pengenalan trading saham insyaallah bisa mengerjakannya. Infonya kurang lebih 4000 orang yang mengikuti tes tulis ini seindonesia. 

2 minggu setelah tes tulis dilanjutkan psikotes, mereka menggunakan jasa vendor, untuk yg Jakarta bertempat di wisma 76 slipi (konsultan first asia). Kurang lebih 400 orang yang mengikutinya seindonesia. 

Setelah 2 minggu kemudian dilanjutkan interview user & fgd. Tes nya mulai terpusat di Jakarta. Bagi yang daerah akan di reimburse tiket PP Jakarta dan di akomodasi penginapan di hotel harris fx Sudirman. 

Ini yg kerasa bgt perjuangan buat aku, soalnya saat pengumuman aku sedang liburan di jogja. Setelah dapat kabar dipanggil untuk tes selanjutnya, aku langsung memesan tiket pesawat untuk balik ke Jakarta. Liburan di jogja pun dipercepat bahkan papa ibro belum sempat nyusul kami di jogja.

karna aku domisili Jakarta, dari pihak ticmi tidak menanggung tiketku. 

Satu hari sebelum jadwal penerbangan dilalah ada erupsi dadakan gunung merapi tanpa tanda2 sebelumnya..

Sore hari setelah erupsi tsb, ada sms dari pihak air asia yang menginfokan pembatalan penerbanganku untuk besoknya. Buru2lah mesan tiket kereta. Untungnya mas Dian (ipar) juga lagi jadwal mau ke Jakarta, jadi tidak sendirian aku di kereta membawa ibro yang masih belum setahun. 

Sampai di gambir subuh, terus mampir hotel santika numpang mandi langsung lanjut ke Gedung BEI jam 7 pagi. Ketemuan dengan papa ibro di Gedung BEI untuk serah terima asuh si bayi dan ganti baju untuk mengikuti tes tsb disana. Toh pas liburan ke jogja aku ga prepare bawa baju buat tes karna ga nyangka bakal ada erupsi Merapi tadi, kalo misal dari stasiun pulang dulu ke apartemen di cakung takut ga keburu untuk mengikuti jadwal tes.

Interview user & fgd ini kurang lebih 90 orang dari seindonesia. Mengingat perjuangan dari jogja ke Gedung BEI, membuatku berusaha terbaik semampuk dalam tes ini. Dan alhamdulillah minggu berikutnya dipanggil untuk mengikuti MCU yang merupakan tes terakhir. 

Aku MCU di prodia kramat Jakarta. Ini juga perjuangan. Karena pas bulan puasa dan pas pula aku masih menyusui. Menurutku itu hari puasa terberat seumur hidup yang pernah aku jalani.

Makan terakhir harus 12 jam sebelum jadwal MCU. Jadi aku terakhir makan jam 10 malam. Jam 4 pagi pun sudah terbangun kembali untuk menemani papa ibro sahur dan aku juga sahur dengan air mineral saja. Berarti untuk menghadapi MCU tsb aku tidur hanya kurang lebih 6 jam.

Menuju prodia kramat, aku naik krl membawa ibro seorang diri (walaupun hari sabtu, papabro tidak dapat menemani karna ada tugasnya yang diuber deadline). Untungnya Rima bersedia berangkat dari serpong menuju kramat untuk menemani Ibro pas aku menjalani MCU.

Dibagian registrasi Prodia aku membaca list nama yang mengikuti MCU tsb tersebar seindonesia. Ada 26 orang kalo tidak salah. Dari awal diumumkan bahwa akan diambil 20 orang untuk program CMPDP 2018 ini. Aku berpikiran “mungkin saja TICMI berubah pikiran mengenai jumlah kandidat yang akan diterima, mungkin sekiranya kami 26 orang ini bagus hasil kesehatannya akan diterima semua”. Dan aku lihat namaku ada diurutan no.4, aku sedikit kepedean berasumsi bahwa aku bukan kandidat cadangan.

Oh iya, para calon kandidat CMPDP disuruh membuat video mengapa layak menjadi peserta, dan berikut link videoku: https://youtu.be/vw6DuQ8dmt4

Sudah seminggu berlalu dari MCU namun belum juga ada pengumuman. Untuk pertama kalinya dalam hidup aku melakukan shalat hajat, berdoa memohon agar lulus dalam seleksi CMPDP 2018. Ternyata pengumuman final diundur setelah habis lebaran. Hampir tiap malam di bulan puasa ini aku melaksanakan shalat hajat.

Lebaran usai, sudah sebulan lebih sejak dilaksanakan MCU. Di grup WA calon kandidat CMPDP 2018 sudah saling bertanya-tanya. Aku pun saling tanya info by WA dengan desi retno yang bertemu saat MCU.

Hari yang ditunggu-tunggu tiba

 

Aku bahagia sekali dengan e-mail tsb, aku memeluk suamiku dan mencium puteraku, pun mengabari keluargaku. Terulang kembali perasaan kebahagiaan yang sama seperti saat aku memperoleh medali OSN sewaktu SMA, karena itu sungguh yang aku impikan.

Oops.. tunggu dulu, di grup WA yang created by panitia penyelenggara mereka mengklarifikasi e-mail. Disebutkan di grup WA tsb 20 list nama yang terpilih menjadi peserta CMPDP 2018. Ada nama desi retno disana dan kandidat lain yang aku temui saat MCU, tapi tidak ada namaku.

Aku lemas dan sungguh-sungguh bersedih. Beberapa saat kemudian ku terima e-mail ini




blog comments powered by Disqus
tinggalkan komentar yaaa ^_^




Make a free website with Yola