Jatuh Cinta

Posted by praftiwi on Tuesday, July 12, 2011

Aku bercakap-cakap dengan 3 dewi agung, Hera, Athena, dan Aphrodite di sebuah taman. Aku memasuki taman itu tanpa sengaja.

Siang itu aku begitu linglung, rasanya panas terik karna tahta Helios. Aku berjalan gontai hingga menubruk sesuatu dan terjatuh.

***

Tersadar, aku telah berada di pinggir danau kecil. Ku lihat sekelilingku dan terpana, mataku terpaku pada 3 sosok yang sedang bercengkrama anggun di tengah taman, mempesona dan ketiganya memiliki karakter berbeda.

Ku perhatikan ketiganya menatap balik ke arahku dan seolah mengajakku duduk bersama mereka.

***

Semakin dekat, aku mengenali ketiga sosok itu. tiga kuasa yang tertitis dalam jiwa setiap wanita.

“aku mengenal kalian” kataku “dan salam hormat dariku”.

“senyummu manis” kata seorang dari mereka.

“terimakasih”.

Kemudian mereka menanyaiku.

Athena :  “ada apa denganmu manis ?”

Aku : “mmm.. tidak, aku hanya kecapaian, mungkin Helios terlalu bekerja keras hari ini hingga bumi terasa begitu panas”

Athena : “ha..ha..ha.. aku suka jawabanmu tapi aku rasa matamu memiliki jawaban yang berbeda dengan bibirmu”

Aphrodite: “apa perlu aku yang menjawab pertanyaan Athena untukmu?”

Aku hanya terdiam dan Aphrodite melanjutkan kata-katanya.

Aphrodite: “ini bukan karena ulah Helios kan, tapi karena Apollo, aku melihat jelas itu”

Aku menarik nafas panjang dan tatapanku menatap sesuatu yang tidak ada disitu.

Athena : “tersenyumlah, aku suka dengan senyummu. Aku tau betapa nakalnya Apollo dan ia suka sembarang mencari korban kenakalannya”

Aku : “tidaak.. aku tidak menyalahkan Apollo. Aku hanya ingin bijak dalam menentukan langkah sepertimu, tapi..”

Aphrodite : “aku merindukan Apollo kecil, dia begitu lucu, tapi sekarang aku tidak menyangka atas semua kelakuannya.. oh Apollo”

Athena : “ayolah sayang, tersenyumlah.. aku selalu menyukai senyummu. Kau terlihat begitu kuat saat tersenyum”

Aphrodite : “hahhh..Apollo kecil, kenapa kau mencuri senyumnya, apa kau sadar telah merusak hari-harinya. Ah tapi bukankah kau tau saat Apollo mencurinya darimu dia menyembunyikan pada siapa. Kenapa tidak kau berusaha memintanya pada orang itu?”

Tidak kuasa air mata jatuh pada tatapan kosongku.

Hera: “sudahlah Aphrodite ! aku tidak suka melihat air mata seorang wanita. Bawa ini, pergilah dari sini! Kau akan melihat bertapa indah mekar ditangkai ini ketika orang dimana Apollo menyembunyikan senyummu akan mengembalikannya padamu. Aku akan meminta Helios mengurangi teriknya untuk kau kembali.

***

Hingga pagi itu aku tidak bisa terlelap. Aku berjalan pada jalan setapak di ladang gandum. Helios telah kembali membawa mentari namun saat itu busurnya belum 12o hingga ku dengar ringkikan kuda di belakangku. Sebuah kuncup muncul pada tangkai pemberian Hera waktu itu, aku terpana melihat mekarnya kemudian. Aku menoleh ke belakang, dan aku tersenyum J.



blog comments powered by Disqus
tinggalkan komentar yaaa ^_^




Make a free website with Yola